Bolagg : Perbedaan Nasi Kebuli dan Nasi Biryani

7 Perbedaan Nasi Kebuli dan Nasi Biryani, Kamu Suka yang Mana?


Nasi kebuli dan nasi biryani menjadi salah satu menu yang kerap kamu temui di tempat makan Timur Tengah. Sekilas, cara penyajiannya hampir sama, apalagi keduanya sama-sama jenis nasi rempah. Rasanya pun sama-sama lezat yang bisa bikin nagih, apalagi dinikmati ramai-ramai.Namun, tahukah kamu kalau kedua jenis nasi rempah tersebut gak benar-benar berasal dari Timur Tengah lho. Selain itu, rasa, warna, hingga beras yang digunakan juga berbeda. Apa kamu sudah bisa membedakan nasi kebuli dan nasi biryani?Buat kamu yang masih bingung, berikut ini perbedaan nasi kebuli dan nasi biryani. Keep scrolling!
1. Nasi kebuli berasal dari Indonesia, sedangkan biryani dari India

Cita rasa nasi kebuli memang sangat khas Timur Tengah, ternyata nasi kebuli berasal dari Indonesia yang dibuat warga keturunan Arab. Nasi kebuli populer di kalangan masyarakat Betawi, karena awal persebarannya masih di daerah perkotaan. Alhasil, gak banyak orang yang mengenalinya.Namun, ada pula yang berpendapat bahwa nasi kebuli berasal dari Afghanistan. Sebab, terdapat nasi kabuli palaw yang menjadi makanan nasional Afghanistan. Kemudian, mengalami perubahan dan penyesuaian, sehingga mudah diucapkan menjadi nasi kebuli.Lain halnya dengan nasi biryani berasal dari India dan Pakistan yang kerap ditemukan di Indonesia dan Malaysia. Sedangkan, namanya berasal dari bahasa Persia yang berarti digoreng atau dipanggang, merujuk pada cara pembuatannya.Melansir The Spruce Eats, nasi biryani berawal di Persia yang kemudian menyebar ke India dan Pakistan. 2. Beras yang digunakan untuk nasi kebuli lebih bervariasi daripada nasi biryani


Kalau kamu perhatikan, beras yang digunakan untuk membuat nasi kebuli dan nasi biryani berbeda, lho. Keduanya memang sama-sama menggunakan beras basmati. Namun, ini tidak berlaku untuk nasi kebuli.Untuk membuat nasi kebuli dapat menggunakan beras basmati, jasmine, dan pera. Ketiganya merupakan jenis beras berbulir panjang.Jika kesulitan menemukan beras basmati yang berasal dari kaki Pegunungan Himalaya, kamu dapat menggunakan beras jasmine berasal dari Thailand. Apalagi beras jasmine dan pera juga lebih mudah ditemukan di Indonesia.Sedangkan, untuk membuat nasi biryani, hanya menggunakan beras basmati. Ya, beras basmati memang kerap digunakan dalam makanan Pakistan dan India. Jadi, kalau ingin membuat rasa dan tampilan nasi biryani lebih autentik, gunakan beras basmati.
3. Nasi kebuli dimasak bersama kaldu, nasi biryani dibuat dari beras yang sudah direbus

Cara memasak keduanya berbeda. Nasi kebuli dibuat dengan menanak nasi bersama kaldu dan susu atau santan.Setelah itu, dicampur dengan daging kambing tumis dan diberi minyak samin, sehingga aromanya khas seperti kari. Kemudian, nasi dikukus atau ditanak berama bumbu hingga matang.Sedangkan, cara memasak nasi biryani lebih rumit. Bukan berasnya yang dimasak lebih dahulu, melainkan daging bersama rempah-rempah dan bumbu.Setelah itu, beras yang sudah direndam dan direbus setengah matang, lalu dicuci untuk mengurangi patinya. Nasi disusun bergantian dengan olahan daging, kemudian dimasak hingga matang.

4. Rasa rempah nasi kebuli lebih kuat dibanding nasi biryani

Sekilas aroma keduanya hampir mirip, tapi cita rasanya berbeda. Demikian pula dengan rempah yang digunakan. Nasi kebuli menggunakan: minyak samin, bawang putih, bawang merah, lada hitam, cengkih, jintan, pala, kayu manis, ketumbar, dan kapulaga.Bahan tersebut diaduk bersama nasi dan ditanak hingga matang. Rasanya lebih kuat karena bumbu ditumis lebih dahulu dan aroma kapulaga lebih mendominasi.Sementara itu, rempah dan bumbu pada nasi biryani sudah dimasak bersama daging yang akan menjadi lauk pendamping. Bumbu yang digunakan antara lain salam koja, daun mint, jahe, ketumbar, bawang bombay, cengkih, kunyit, dan safron.Kerap kali ditambahkan garam masala, campuran rempah yang telah dihaluskan. Adanya jahe dan daun mint membuat nasi biryani lebih pedas daripada nasi kebuli. 5. Lauk pendamping nasi biryani lebih beragam daripada nasi kebuli
Keduanya memang kerap menggunakan daging kambing sebagai lauk pendamping. Biasanya disajikan dengan daging kambing bakar atau goreng, Namun, ada pula yang menggunakan daging ayam goreng, panggang, hingga ayam geprek sebagai lauk pendamping nasi kebuli.Lain halnya dengan nasi biryani dengan lauk lebih beragam. Selain daging kambing dan ayam, juga menggunakan daging sapi, sayur, dan telur sebagai lauk pendamping. Kerap kali disajikan dengan acar maupun irisan bawang merah serta bawang bombay. 6. Warna untuk nasi kebuli dan kuning untuk nasi biryani

Cara yang paling mudah untuk membedakannya yakni dari warna keduanya. Nasi kebuli memiliki warna cenderung cokelat, tergantung kuantitas rempah yang digunakan.Hal tersebut dipengaruhi bumbu yang digunakan dan cara membuatnya, yakni ditanak bersama nasi hingga matang. Sedangkan, nasi biryani umumnya berwarna kuning kecokelatan hingga oranye. Pasalnya, menggunakan kunyit sebagai salah satu bumbunya. Rasa kunyitnya yang menonjol sudah bisa kamu tebak dari warnanya.
7. Nasi biryani sangat bervariasi dibanding nasi kebuli

Satu lagi ini perbedaan nasi kebuli dan nasi biryani yang patut kamu ketahui. Keduanya memang memiliki beberapa variasi, tapi nasi kebuli yang umum tersedia di Indonesia, yakni original dan nasi goreng kebuli.Variannya berdasarkan lauknya menyesuaikan dengan selera orang Indonesia, seperti nasi kebuli rendang.Berbeda lagi dengan nasi biryani yang lebih bervariasi. Ada shindi biryani yang aromatik dan terkenal di Pakistan.Varian lain ada kalyani biryani yang menggunakan potongan daging kerbau dan mughlai biryani yang dimasak dengan dadih, ayam, dan pasta almond. Sehingga, rasa nasi biryani lebih beragam pula, sesuai dengan daerah asal pembuatannya.Nah, sekarang kamu sudah tahu, kan perbedaan nasi kebuli dan nasi biryani? Mana nih yang lebih cocok di lidahmu?

Posting Komentar

0 Komentar