Tidak Sama, Ini Beda Gangguan Mental dan Kepribadian Menurut Dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET

Gangguan mental dan gangguan kepribadian menurut sejumlah orang adalah satu kondisi yang sama.

Rupanya, gangguan mental sangat berbeda dengan gangguan kepribadian.
Menurut Praktisi Kesehatan Mental dan Titik Meridian Tubuh, dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET Letak perbedaanya, yakni pada kesembuhannya dan faktor penyebabnya. Gangguan mental adalah kondisi yang menyebabkan permasalahan perilaku dan pikiran pada kehidupan pasien. Masalah yang menyerang mental ini tidak diketahui penyebabnya.
Menurut Praktisi Kesehatan Mental dan Titik Meridian Tubuh, dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET Letak perbedaanya, yakni pada kesembuhannya dan faktor penyebabnya.

Gangguan mental adalah kondisi yang menyebabkan permasalahan perilaku dan pikiran pada kehidupan pasien. Masalah yang menyerang mental ini tidak diketahui penyebabnya. Sementara gangguan kepribadian bisa dirubah masalah pada kepribadiannya tersebut, asal pasien bersedia merubahnya.

Selain itu berbanding terbalik dengan gangguan mental, gangguan kepribadian dapat ditelusuri faktor penyebabnya.

Misalnya berhubungan dengan orang-orang yang konsumtif, maka pribadinya menjadi konsumtif.

BIPOLAR DISORDER

Begitupula jika berkumpul dengan orang-orang yang suka berdonasi, maka juga akan ikut menjadi pribadi yang demikian.

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa gangguan kepribadian bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Bipolar Adalah Gangguan Mental

Seringkali masyarakat menganggap, bahwa bipolar masuk dalam kategori gangguan kepribadian.Padahal anggapan tersebut tidak benar, melainkan bipolar adalah suatu gangguan mental.Bipolar memiliki dua fase perubahan gangguan suasana hati atau mood, yakni fase manik dan depresi.

Fase perubahan suasana hati ini, kata Yanne, tergolong sangat begitu cepat atau ekstrem.
"Jadi yang mulanya senang tiba-tiba jadi merasa sedih yang sangat dalam,"
Penelitian menyebutkan, gangguan bipolar lebih banyak terjadi pada perempuan daripada laki-laki.

Keadaan demikian terjadi mengingat wanita memiliki sejumlah hormon yang cenderung fluktuatif. Meskipun pria juga memiliki hormon yang sama, namun tidak memiliki pengaruh yang kuat seperti pada wanita. Dikatakan Wanita yang lebih sensitif mengalami depresi dan manik lantaran berhubungan dengan tuntutan kehidupan.

"Karena katanya wanita harus mempunyai 8 tangan, harus jadi ibu rumah tangga, sahabat, harus masak," terang Yanne.

Ilustrasi ganguan mental

Maka dari itu, seorang wanita harus menerima dirinya sendiri dan bersyukur terhadap karunia yang diberikan untuk dirinya. Bila sudah demikian, wanita akan bisa menjalankan kehidupannya secara lebih baik. Untuk itu saat ini telah dibuat suatu persyaratan yang perlu dilewati oleh calon pasangan pengantin, Prosedur yang perlu dilakukan tersebut diharapkan dapat membuat pasangan, terutama pada pihak wanita menjadi sadar akan peranya jika nanti sebagai seorang istri, Sehingga meminimalisir terjadinya gangguan mental, seperti bipolar.

Perubahan suasana hati yang sangat begitu cepat, antara manik dan depresif disebabkan oleh suatu pemicu.

Berbagai faktor pemicu tersebut antara lain:

- Stres yang sangat tinggi
- Trauma masa lalu yang belum terselesaikan
- Kelelahan yang luar biasa
- Lingkungan yang tidak mendukung - Adanya riwayat keluarga yang mengalami Bipolar

Meski telah disebutkan sejumlah faktor pencetus timbulnya tanda-tanda Bipolar, namun hingga kini penyebab Bipolar masih belum diketahui secara pasti.