Simak Perbedaan Tembakau Sintetis Dengan Ganja


Jakarta: Tembakau sintetis ramai menjadi perbincangan usai penangkapan aktor Bobby Joseph yang kedapatan memesan dan mengkonsumsi barang haram tersebut. Bobby mendapatkan barang haram itu dari media sosial. "Barang tersebut (tembakau sintetis) didapatkan dari salah satu akun Instagram," kata Kasatresnarkoba Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Achmad Ardhy, Selasa, 25 Juli 2023.

Mengenal tembakau sintetis

Meski masih disebut sebagai tembakau, namun tembakau sintetis masuk kategori narkotika. Tembakau sintetis adalah jenis narkoba yang dibuat dari campuran beberapa bahan kimia industri seperti FUB-AMB, AB-CHMINACA, 5-Fluoro-ADB dan beberapa varian lainnya.
Hasil campuran kimia tersebut dicampurkan ke daun kering atau potongan tembakau yang dikonsumsi dengan cara dilinting dan dihisap seperti rokok. Di Indonesia narkoba sintetis merupakan salah satu jenis narkotika golongan 1.
Tembakau sintetis sering juga dikonsumsi sebagai alternatif ganja. Namun keduanya ternyata jelas berbeda.

Melansir dari klik dokter, berikut ini perbedaan antara tembakau sintetis dengan ganja:

1. Bentuk

Ganja umumnya berbentuk daun yang sudah dikeringkan. Adapun tembakau sintetis memiliki bentuk berupa cairan atau serbuk. Supaya bisa dibakar layaknya rokok, tembakau sintetis kadang dicampurkan dengan tanaman, seperti cengkeh, dagga liar, ataupun lion’s tail.

2. Aroma 

Beda ganja dan tembakau gorila selanjutnya terletak pada aromanya. Ganja memiliki aroma khas yang cukup menyengat.
Beberapa penggunanya mendeskripsikan aroma ganja seperti feses sapi. Sementara tembakau sintetis tidak berbau ketika dibakar.

3. Efek Halusinasi

Efek halusinasi pascakonsumsi tembakau sintetis dan ganja sangatlah berbeda. Sebab, efek tembakau sintetis di otak bisa mencapai puluhan hingga ratusan kali lipat lebih dahsyat dibandingkan ganja biasa.
Dilansir dari laman Badan Narkotika Nasional Sukabumi, pengguna tembakau sintetis mengalami halusinasi yang tidak jelas dan pusing. Sehingga sulit mengontrol diri.
Bahkan, pada beberapa kasus, tembakau sintetis menyebabkan muntah-muntah hingga pingsan.
Adapun ganja menyebabkan efek yang lebih ringan, seperti halusinasi, dan perasaan rileks.

4. Dampak Terhadapat Kesehatan

Dampak paling buruk tembakau sintetis bisa menyebabkan kerusakan otak. Pasalnya tembakau sintetis bekerja pada reseptor sel di otak dengan cara mengubah kondisi otak atau mind-altering.
Akibatnya, pengguna jadi sulit berpikir secara sehat, mudah marah, cemas, depresi hingga memiliki kecenderungan bunuh diri.
Tembakau sintetis juga dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh seperti paru dan ginjal. Sedangkan efek ganja jika dikonsumsi secara berlebih juga dapat merusak otak maupun paru-paru. Bahkan, penggunanya mengalami perubahan perilaku seperti malas mandi dan tentunya ketergantungan