7 Perbedaan Istirahat

 Mengenal 7 Jenis-Jenis Istirahat, Bukan Hanya Tidur!

Berbicara mengenai istirahat, sebagian besar orang pasti akan mengartikannya dalam konteks fisik, seperti berhenti sejenak dari melakukan aktivitas atau tidur. Padahal, jenis-jenis istirahat cukup beragam, tidak hanya berkaitan dengan fisik.

Sama halnya dengan rasa lelah, seseorang tidak hanya bisa merasakan lelah secara fisik tetapi juga mental, emosional, dan lain-lain. Lantas, apa saja jenis-jenis istirahat yang perlu dipahami dan diterapkan? Mari simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Mengenal Jenis-Jenis Istirahat Perlu diketahui bahwa istirahat adalah bagian dari proses pertumbuhan, perkembangan, serta regenerasi tubuh yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Jadi, untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh, baik secara fisik, mental, serta aspek lainnya, terdapat jenis-jenis istirahat yang perlu dicukupi.
Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis istirahat yang diperlukan oleh tubuh untuk menghilangkan rasa lelah.
1. Istirahat Fisik
Istirahat fisik artinya mengistirahatkan tubuh dari aktivitas rutin harian yang melibatkan fisik. Istirahat fisik biasanya dilakukan setelah selesai melakukan aktivitas, seperti bekerja, berolahraga, atau kegiatan apa pun yang mengeluarkan energi.
Terdapat dua komponen dalam jenis istirahat ini, yaitu pasif dan aktif. Komponen aktif adalah jenis istirahat fisik yang melibatkan aktivitas, seperti pijat, peregangan, atau yoga. Sementara itu, komponen pasifnya meliputi tidur yang berkualitas.
2. Istirahat Mental
Tidak hanya lelah secara fisik, manusia juga bisa mengalami kelelahan mental. Karenanya, dibutuhkan istirahat mental untuk menenangkan perasaan, membuat pikiran menjadi lebih jernih, mudah menerima dan mengingat informasi, serta terhindar dari stres berlebihan.
Istirahat mental diperlukan agar otak tidak bekerja keras terus-menerus dan memiliki waktu lebih untuk memproses dan mengingat informasi. Istirahat mental bisa dilakukan dengan menekuni hobi, berlibur ke suatu tempat, atau melakukan hal yang disukai lainnya.
3. Istirahat Sosial
Salah satu dari jenis-jenis istirahat adalah istirahat sosial. Hal ini bertujuan untuk memberikan waktu agar dapat terhubung dengan diri sendiri dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama orang-orang terdekat.
Beberapa hal yang sering menyebabkan munculnya rasa lelah secara sosial adalah hubungan toxic atau terlalu sering berada di tempat ramai. Karenanya, beristirahatlah dengan menjauhi keramaian sejenak dan menghindari pergaulan atau hubungan dengan orang yang cenderung tidak sehat.
4. Istirahat Emosional Lelah secara emosional biasanya ditandai dengan sikap mudah marah, sedih, bahkan menangis. Kurang istirahat emosional dapat menyebabkan seseorang mengalami tekanan, sulit berhenti menjadi people pleaser, serta sulit terbuka dengan perasaannya. Oleh karena itu, istirahat emosional lebih bertujuan sebagai bentuk upaya pengendalian diri.
Jika mengalami beberapa gejala yang mengarah pada kelelahan emosional tersebut, cobalah beristirahat sejenak untuk mencapai ketenangan batin. Tidak jauh berbeda dengan istirahat mental, cobalah mengendalikan emosional diri dengan menghabiskan waktu sendiri (me time), journaling, atau menekuni hobi.
5. Istirahat Spiritual
Beberapa orang mungkin merasa tidak terhubung dengan kehidupan serta dunia di sekitar mereka sehingga merasa kosong, hidup seperti tidak bermakna, dan seperti tidak memiliki tujuan hidup. Pada saat inilah diperlukan istirahat spiritual.
Melakukan istirahat spiritual dapat membantu menemukan kembali tujuan hidup dan mensyukuri apa yang sudah dimiliki. Hal ini bisa dilakukan dengan berdoa, mengikuti acara amal, bergabung dengan kegiatan komunitas, atau melakukan teknik meditasi mindfulness.
6. Istirahat Kreatif
Seseorang yang aktivitas sehari-harinya dituntut untuk selalu berpikir kreatif dan menghasilkan ide atau insight menarik terkadang juga memerlukan istirahat kreatif atau creative rest. Hal ini bertujuan untuk menjernihkan pikiran dari perasaan buntu atau creative block serta mengatasi burnout.
Istirahat kreatif bisa dilakukan dengan menjelajahi alam, menonton pertunjukkan atau konser, membaca novel, hingga mengunjungi tempat-tempat baru yang bisa memberikan inspirasi. Memaksakan otak untuk mencari ide baru tanpa beristirahat justru tidak akan membantu.
7. Istirahat Sensorik
Paparan dan stimulasi yang berlebihan terhadap indra tubuh, seperti indra pendengaran, penglihatan, penciuman, dan lain-lain juga dapat menyebabkan kelelahan sensorik. Misalnya, paparan suara yang terlalu berisik, paparan cahaya, atau paparan udara yang buruk dapat berpengaruh pada kualitas hidup seseorang.
Jika mengalami hal tersebut, cobalah melakukan istirahat sensorik dengan berendam di air hangat, mendengarkan musik yang menenangkan, melatih pernapasan, atau hal-hal lainnya yang dapat memberikan ketenangan.
Manfaat Istirahat bagi Tubuh
Tubuh tidak dapat bekerja secara terus-menerus tanpa henti. Kurangnya istirahat justru dapat menyebabkan penurunan kinerja organ tubuh, sehingga berpengaruh pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.






 

Posting Komentar

0 Komentar